Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 20:36:13【Tempat Makan】736 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(752)
Artikel Terkait
- Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- Lapas Narkotika Jakarta gagalkan penyelundupan sabu lewat ayam kecap
- Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen
- 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
- Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG
- Ibu Negara Brasil bagikan indikator penting untuk nilai kesuksesan MBG
- Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang
- Kiat merawat kompor di rumah agar awet
- 70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia
Resep Populer
Rekomendasi

CORE: Jelang Natal, pasokan

Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi

Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa

Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi

Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit

Prabowo: Indonesia

Bupati Gowa tawarkan pasokan bahan pokok Perseroda ke SPPG

BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja